JAMBI,17 July 2010

Kadang,saat kita,manusia hidup dengan cara yang saama seperti arus sungai. Tapi,yakinkah kamu,bahwa pilihan hidup seperti itu tidak selalu mampu membuahkan hasil yang manis. Ketike erus sungai berada di perbatasan laut lepas,mampukah kita melepaskan diri semudah membalikkan telapak tangan? Jikalau kita di beri kesempatan untuk berpihak,kepada siapa kesempatan itu kita beri? Laut kah? Atau sungai? s

Sungguh berat,ketika kita di jatuhkan pilihan hidup seperti itu. kadang, ketika kita, anak manusia sedang belajar menapakkan kaki untuk memulai hidup,seketika itukah kita akan meminta bantuan ibu & ayah. Namun,ketika kini kita telah mampu mendaki,berjalan,berlari,lalu sang ibu & ayah berkata," Turun nak,terlalu berbahaya,ayo,nurut nak!". Saat itu,sang anak berada dalam lembah bergelimang kebingungan. "Aku ingin ke barat gunung itu,membelah lautan dengan keingintahuanku,aku ingin memecah bumi dengan keberanianku",jawab sang anak. "Teganya kamu nak" elih sang ayah. "Ini inginku,ini impiki,dan inilah jalan ku" elak sang anak. Akankah sang anak mendapat inginnya??